Prodi Magister Rekayasa Infrastruktur dan Lingkungan UNIFA Makassar Bikin Program Pengabdian Masyarakat di SD Inpres Banta-Bantaeng 1
Kepala UPT SPF SD Inpres Banta-Bantaeng 1, Hj Baena, S.Pd, M.Pd, menyambut positif kegiatan pengabdian masyarakat yang diadakan Program Studi (Prodi) Magister Rekayasa Infrastruktur dan Lingkungan Universitas Fajar (UNIFA) Makassar di sekolahnya. Kegiatan yang diikuti sejumlah murid kelas 3-5 ini, diadakan di Perpustakaan Ceria, Selasa, 20 Juni 2023.
"Luar biasa anak-anak kita
ini karena didatangi dosen dari UNIFA. Semoga anak-anak nanti akan jadi dosen
dan guru besar," ucap Baena.
Baena lalu menyampaikan tentang
program-program yang tengah dilakukan sekolahnya. Katanya, sekolah yang
dipimpinnya itu tengah mempersiapkan diri sebagai sekolah Adiwiyata nasional.
Sekolahnya juga membuat inovasi Amal Ceria, dan Pacarita. Kelas menulis kreatif
yang diikuti anak-anak ini, termasuk mendukung program-program inovasi
tersebut.
Sebagai fasilitator kelas menulis
kreatif, Rusdin Tompo menyampaikan bahwa kegiatan anak-anak akan diisi dengan
penyampaian materi tentang lingkungan. Jadi nanti anak-anak dapat pembelajaran
seputar sampah plastik, dan bagaimana memanfaatkan sampah plastik. Pegiat
Sekolah Ramah Anak itu meminta mereka nanti menuliskan materi yang diberikan
para dosen dari UNIFA.
Dosen dari UNIFA yang hadir dalam
kegiatan pengabdian masyarakat hari itu adalah Dr Sri Gusty, ST, MT, Dr Ir
Muhammad Chaerul, ST, S.KM, M.SC, dan Dr.Eng Ir Poppy Indrayani, ST, M.Eng.
Selain itu, juga hadir Dr Ir Natsar Desi, M.Si, IPM dan Dr Ir Anugrah, ST,
M.Si.
Sri Gusty, Wakil Dekan
Pascasarjana UNIFA, mengemukakan bahwa pengabdian masyarakat merupakan
penjabaran dari Tridharma Perguruan Tinggi. Dosen yang sudah menerbitkan
belasan buku itu memotivasi anak-anak dengan memberikan tips sederhana. Dia
meminta anak-anak menuliskan cita-citanya lalu ditempelkan di dekat pintu.
"Untuk bisa berhasil, kita
harus disiplin, rajin bangun pagi dan berdoa," katanya.
Tujuan kegiatan ini, kata Sri
Gusty, sebagai bentuk pendekatan sosialisasi di sekolah, khususnya SD. Dari
kegiatan ini diharapkan siswa dan warga sekolah dapat memahami, menerima, dan
mengimplementasikan praktik-praktik berkelanjutan dalam pengelolaan limbah
plastik.
Selain itu, juga memberikan
pemahaman tentang dampak negatif limbah plastik terhadap lingkungan dan
kesehatan manusia. Melalui penyuluhan dan diskusi, siswa dan warga sekolah akan
diajak untuk memahami masalah limbah plastik sebagai ancaman nyata yang perlu
di tangani segera.
Poppy Indrayani tak hanya
memberikan materi tapi juga berbagi pengalaman tentang kebiasaan anak-anak
sekolah di Jepang. Dosen yang menetap di Jepang selama lebih 20 tahun itu
menceritakan bahwa anak-anak di negara matahari terbit itu, kalau ke sekolah,
akan memberikan senyum pada semua orang yang ditemui di jalan. Dia juga
mengajarkan beberapa bahasa Jepang kepada anak-anak.
Anak-anak antusis dan senang
mengikuti kegiatan ini. Mereka sesekali menjawab pertanyaan yang diajukan
Muhammad Chaerul sebagai salah satu pemateri. Pengalaman anak-anak mengikuti
kegiatan pengabdian masyarakat dari UNIFA ini, lantas dituangkan dalam bentuk
tulisan.
0 Komentar